Bimbingan teknis dengan tema peningkatan produktivitas padi dan jagung dengan pengemdalian OPT serta pemanfaatan elisitor biosaka merupakan kerja sama antara Balai Besar PPMBTPH, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, ibu Vita Ervina SE, MBA. Bimbingan teknis dilaksanakan di Aula Gedung Wanita / Ganeca purworejo Jl. Kol Sugiono no 62, Kepatihan Purworejo, Provinsi Jawa Tengah pada hari Jumat, 23 Juni 2023 diikuti 100 peserta yang sebagian besar merupakan simpatisan dari PDI Perjuangan.
Acara dibuka oleh Pembawa acara dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa. Bimbingan teknis dimulai dengan sambutan selamat datang oleh Bapak Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo yang diwakili oleh Bapak Jayadi.
Bapak Jayadi menyampaikan sesuai pesan bu Vita untuk menyertakan penyuluh dari empat Kecamatan yaitu Kecamatan Purworejo, Bayan, Banyu Urip dan Kecamatan Kutoarjo. Selaku pribadi dan pemerintah kabupaten Purworejo mengucapkan selamat datang kepada Ibu Anggota Dewan dan semua peserta bimtek. Harapan yang ingin dicapai semoga Bimtek Biosaka bisa dilaksanakan dan diterapkan di 16 kecamatan se Kabupaten Purworejo. Sambutan bapak Jayadi ditutup dengan meneriakkan yel-yel, Jaga pangan jaga persatuan, Purworejo mulyo, pertanian maju mandiri modern
Sambutan penyelenggara kegiatan, Kepala Balai Besar PPMBTPH, Ir. Warjito, MSi.disampaikan secara daring via zoom. Kerjasama kegiatan ini sudah berlangsung selama tiga tahun. Bapak Kepala Balai Besar PPMBTPH menyampaikan pesan Bapak Direktur Jenderal Tanaman Pangan bahwa apapun kegiatannya Biosaka menu utamanya.
Manfaat pembangunan pertanian adalah untuk menyiapkan konsumsi seluruh masyarakat Indonesia. Penduduk tidak boleh bemasalah dengan ketersediaan pangan. Manfaat pembangunan pangan akan meningkatkan perekonomian dan pembangunan nasional. Program kegiatan tanaman pangan peningkatan produksi khususnya komoditas tanaman pangan melalui peningkatan indeks pertanaman, sebagai contoh keberhasilan IP 400, 4 kali tanam dan 4 kali panen dengan penggunaan benih supergenjah. Biosaka hari ini dijelaskan secara detail oleh Muhamad Ansar, Balai Besar PPMBTPH bertugas untuk menggerakkan supaya petani dan petugas bisa membuat biosaka.---
Ibu Vita Ervina, SE, MBA Anggota DPR RI dapil IV menyampaikan paparannya dengan yel-yel pertanian, maju mandiri modern. Purworejo merupakan lumbung pangan Jawa Tengah . Dalam menghadapi elnio perlu disiapkan sumur, embung. Khusus purworejo biasa banjir yang harus diantisipasi. Ibu Vita menhendaki Biosaka sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas, mencegah hama penyakit. Inovasi-inovasi di bidang pertanian sangat diharapkan dalam mengantisipasi semua permasalahan. Harapannya bimtek ini dapat menambah wawasan untuk peninngkatan produktivitastanaman pangan khususnya padi di Kabupaten Purworejo.
Dua narasumber yang terdiri dari Praktisi yang kompeten dibidangnya yaitu Bapak Anreas Tuwoyo menyampaikan materi mengenai Pengendalian OPT Utama Pada Padi dan Jagung dan Muhamad Ansar, Penggagas Biosaka yang menyampaikan terkait filosofi Biosaka dan praktek pembuatan Elisitor Biosaka.
Bapak Andreas Tuwoyo, Praktisi/ Kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman Kabupaten Temanggung wilayahnya Kebumen, Purworejo dan
Diharapkan indormasi dari penyuluh ke POPT supaya dapat dilaksanakan tindakan.
OPT ke dua adalah Hama Penggerek Batang nama jawanya sundep. Di Kabupaten Purworejo serangannya cukup tinggi. Jenis p enggerek batang yang ada di purworejo adalah penggerek batang kuning. Pengendaliannya dengan penggambilan kelompok telur dengan bumbung konservasi. Satu kelompok telur (50 ulat), penggambilan kelompok telur ini merupakan gerakan yang paling mudah. Pemasangan lampu perangkap dan insektisida yang sistemik karena ulat di dalam batang jenis karbofuran.
OPT Ketuga adalah tikus. Tikus ada di Lowanu, Bener. Serangan tikus tidak seheboh wereng coklat. Wereng coklat merupakan OPT yang harus diwaspadai. Di Temanggung luasannya masih sedikit, klo jawa tengah ada di Pemalang dan Klaten. Pengendalian tikus tidak hanya 1 x tapi harus terus menerus dan berkelanjutan. Hitungannya 1 pasang tikus dalam waktu 1 tahun bisa menjadi 2.048. Teknik Pengendalian Hama Tikus denga TBS, Dipasangi plastik sekeliling areal pertanaman dan ditambah perangkap pada setiap pojok . Diamati tiap pagi jumlah tikus yang terperangkap. Ini merupakan tindakan yang efektif. Pengendalian keduan dengan grobyokan. Pembuatan rumah burung hantu. Berkelanjutan, kontinyu dan pengendalian hama terpadu, tidak hanya dengan satu cara.
OPT selanjutnya adalah Kresek pengendalian dengan seed treatmen menggunakan bacillus. Untuk tindakan pencegahan sebaiknya preventif dan tidak menguunakan bahan kimia, OPT terakhir adalah blast, pengendalian dengan menggunakan benih dari varietas yang tahan.
Untuk OPT jagung yang utama saat ini adalah ulat grayak Spodoptera fungiperda. Salah satu pengendalian dengan abu yang dikukus.
Pada kesempatan bimtek ini dilakukan juga penyerah Beras yang dihasilkan dari pertanaman padi dengan menggunakan aplikasi penyemprotan Biosaka yang sudah diterapkan oleh Bapak Priyo, Petani Purworejo yang sejak 2011 sudah go organik Kepada Ibu Vita Ervina Anggota Dewan IV.
Bapak Muhamad Ansar sebagai penggagas Biosaka menyampaikan mengenai filosofi Biosaka. Tanaman yang direkomendasikan Bapak Ansar yaitu rumput. Rumput satu dengan rumput yang lain saling berkomunikasi. Rumput mempunyai kandungan untuk mempertahankan diri yang disbut elisitor/ aleopati.
Bapak Muhamad Ansara sudah membuktikan sejak tahun 2026. Biosaka hanya bisa dibuat dengan air. Acuan Surat Al Furqon 54, Allah menciptakan manusia dari air, Ali Imran 59 hanya ada 2 yang diciptakan dari tanah yaitu Nabi Adam dan Nabi Isa.
Bapak Muhamad Ansar mengajak berdiskusi kepada seluruh peserta bimtekkapan saja supaya Biosaka dapat diterapkan secera terus menerus di Purworejo;
Biosaka dibuat bukan dengan meg nhancurkan bahan, Dengan sekali tekanan diharapkan ada bahan kimia yang terlepas, dengan memutar air dengan arah yang konstan, jika searah dengan jarum jam hanya memerlukan waktu 25 menit. Jika arahnya berlawanan jarum jam waktu yang diperlukan bisa sampai 2 jam.
Biosaka yang warnanya berkilau kualitasnya bagus. Biosaka yang dibuat oleh peserta bimtek bisa dibawa pulang untuk disemprotkan pada tanaman yang ada di sekitar rumah atau di areal persawahan/ kebun, untuk semua jenis tanaman.
Bimbingan Teknis ditutup setelah materi teori dan praktek tersampaikan semua. Diharapkan ilmu yang disampaikan dapat bermanfaat baik bagi peserta maupun lingkungannya.