Official Website   I   Portal BBPPMBTPH

6281314599954

       

[email protected]

Detail Berita

INISIASI PERGANTIAN VARIETAS PADI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MELALUI KEGIATAN DISPLAY VARIETAS

Peningkatan produktivitas, produksi dan mutu hasil komoditas tanaman pangan harus terus ditingkatkan agar kebutuhan pangan dapat terpenuhi secara optimal. Salah satu teknologi untuk meningkatkan produksi adalah melalui penggunaan varietas unggul baru (VUB). Sampai saat ini banyak varietas unggul baru padi yang telah dilepas oleh Pemerintah cq.

Menteri Pertanian sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2019 tentang Pelepasan Varietas Tanaman dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 681/HK.540/C/11/2019 tentang Prosedur Operasional Standar Penilaian Varietas Dalam Rangka Pelepasan Varietas Tanaman Pangan. 

Varietas unggul baru padi ini seharusnya memberi banyak pilihan kepada para petani pengguna benih dalam usaha pertaniannya, sehingga dengan mudah menentukan varietas mana yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginannya.  

Namun yang menjadi kendala saat ini adalah belum semua petani mengetahui varietas unggul baru tersebut dikarenakan lambatnya proses transfer teknologi akibat kurangnya sosialisasi tentang adanya varietas unggul baru yang telah dilepas tersebut melalui demplot atau kegiatan lainnya, sehingga petani cenderung menanam varietas yang sama setiap musim tanamnya.

Pemakaian varietas berulang secara terus menerus tentunya memberikan dampak buruk.Varietas tersebut akan menurun produktivitas dan ketahanannya terhadap hama dan penyakit tertentu akan berkurang. Oleh karena itu diperlukan pergantian varietas dengan pemilihan varietas unggul baru yang sesuai dengan wilayah setempat dan sesuai musim tanam. 

Guna mengatasi kendala ini, maka pemerintah melalui Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memberikan fasilitas sosialisasi sebagai media transfer teknologi melalui Kegiatan Display Varietas TA. 2023 dengan sumber anggaran dari DIPA APBN TA 2023 yang dialokasikan pada satker Tugas Pembantuan di 33 Dinas Provinsi.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan varietas unggul baru padi. Harapannya melalui kegiatan display varietas akan memberikan gambaran kepada petani pengguna benih tentang keunggulan dari varietas padi tersebut, sehingga petani dapat melihat langsung keragaan pertumbuhan tanaman padi sebelum memutuskan untuk memilih varietas yang paling diminati dan sesuai dengan lingkungan setempat untuk diadopsi.

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk salah satu Provinsi  penerima alokasi kegiatan display varietas TA. 2023. Alokasi Kegiatan Display Varietas di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta seluas 4 ha yang pelaksanaannya disebar pada 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman dan Bantul.

Kegiatan dilaksanakan oleh Kelompok Tani Maju dari Kabupaten Kulon Progo, Kelompok Tani Sedya Makmur dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Dadi Makmur dari Sleman dan Kelompok Tani Sedya Makmur dari Kabupaten Bantul.

kelompok tani tersebut ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan display varietas karena memenuhi persyaratan lokasi, diantaranya: strategis, bukan endemis organisme pengganggu tanaman dan merupakan daerah sentra produksi, diutamakan daerah yang petaninya banyak menanam varietas unggul lama, dan berkeinginan untuk maju. 


Untuk teknis pelaksanaan di lapangan, masing-masing kelompok tani mendapatkan alokasi 1 ha yang nantinya dibagi menjadi 10 petakan, masing-masing petakan berukuran seluas 500m2 ditanami varietas berbeda dengan komposisi varietas yang terdiri dari 7 varietas unggul baru, 1 varietas unggul lama dan 2 varietas hibrida, berturut-turut sebagai berikut: Inpari 42 Agritan GSR, Inpari 32 HDB, Cakrabuana Agritan, Padjadjaran Agritan, Menor, Inpari IR Nutri Zinc, IPB 3S untuk varietas unggul baru; varietas Mekongga untuk varetas unggul lama, sedangkan untuk varietas hibrida yaitu Mapan-P.02 dan Suppadi. 

Perkembangan kegiatan hingga saat ini telah dilakukan penanaman dan pertanaman telah berada pada fase vegetatif. Kegiatan ini diharapkan dapat menginisiasi pergantian varietas di Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan tujuan kegiatan ini, sehingga dengan keluaran yang dihasilkan dapat mengarahkan minat petani untuk mengadopsi varietas unggul baru yang sesuai dengan lingkungan setempat.