Dalam pelaksanaan proses sertifikasi benih, kegiatan pengujian di laboratorium mengacu pada salah satu acuan internasioanal yaitu International Seed Testing Association (ISTA) Rules, sedangkan dalam kegiatan sertifikasi di lapang belum keseluruhan mengacu ke aturan international mengenai sertifikasi benih dan kebijakan mengenai sertifikasi benih yang ada sekarang ini adalah Kepmentan Nomor 620/HK.140/C/04/2020 yang sebagian besar mengacu Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Seed Scheme, namun sebagian masih ada yang berdasarkan pengalaman di lapang. Agar didapat metode sertifikasi benih yang valid dan aplikatif, diperlukan adanya pengembangan metode.
Download Dokumen Lihat DokumenDrone atau pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle (UAV) mulai diaplikasikan untuk kegiatan pertanian. Drone digunakan terutama untuk pertanian dengan lahan skala luas. Seperti lahan padi, jagung dan perkebunan anggur. Keterbatasan kemampuan mata manusia untuk memeriksa hamparan pertanaman luas, dapat diatasi dengan menggunakan drone pertanian yang dapat menangkap citra dari atas (rekaman) dan memberikan informasi penting mengenai kondisi tanaman serta lingkungan disekitarnya bahkan secara live (langsung). Keakuratan citra bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan tingkat kecanggihan alat. Semakin canggih kamera drone memungkinkan citra atau gambar yang diperoleh lebih akurat dan jernih.
Download Dokumen Lihat DokumenDalam pelaksanaan proses sertifikasi benih, untuk kegiatan pengujian di laboratorium mengacu pada salah satu acuan internasional yaitu International Seed Testing Association (ISTA) Rules. Sedangkan dalam kegiatan sertifikasi di lapang belum keseluruhan mengacu ke aturan internasional. Kebijakan mengenai sertifikasi benih yang ada sekarang adalah Kepmentan Nomor 620/HK.140/C/04/2020 tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan yang merupakan tindak lanjut penerapan di lapangan mengenai sertifikasi benih tanaman pangan sesuai Permentan Nomor 12/Permentan/TP.02/4/2018 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Tanaman. Agar didapat metode sertifikasi benih yang efisien dan akurat/efektif, maka diperlukan verifikasi metode.
Download Dokumen Lihat DokumenUpaya-upaya yang dilakukan untuk mengantisisipasi penurunan benih kedelai secara cepat salah satunya dengan menggunakan kemasan yang tepat. Pada tahun 2012 Balai Besar PPMB-TPH sudah melaksanakan pengembangan metode untuk mendapatkan kemasan benih kedelai dengan menggunakan plastik polyetylene (PE) dan high density polyetylene (HDPE) dengan ketebalan ± 0,08 mm, dan plastik kantong semar. Kesimpulan dari hasil pengujian jenis kemasan kantong semar volume 1 kg dan 40 kg dapat memepertahankan mutu benih kedelai sampai bulan simpan ke-7 dengan tingkat KA ± 8%.
Download Dokumen Lihat DokumenSalah satu kendala yang dihadapi pada proses sertifikasi benih, khususnya pengujian daya kecambah benih di laboratorium adalah dormansi benih. Dormansi benih adalah suatu kondisi dimana benih hidup tidak dapat berkecambah meskipun telah dikecambahkan pada kondisi lingkungan yang optimum. Dormansi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor benih maupun faktor lingkungan. Pada benih yang dorman, perkecambahan tidak akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya. Dormansi pada benih dapat dipatahkan dengan berbagai cara baik secara fisik, mekanik maupun kimiawi.
Download Dokumen Lihat DokumenLaboratorium pengujian yang terakreditasi harus mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2017 Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi. Pada butir 7.4 tentang penanganan barang uji, di nyatakan bahwa laboratorium harus memiliki prosedur untuk pengangkutan, penerimaan, penanganan, perlindungan, penyimpanan, retensi dan pembuangan atau pengembalian barang uji atau kalibrasi, termasuk semua persyaratan yang diperlukan untuk melindungi integritas dari barang uji atau kalibrasi, dan untuk melindungi kepentingan laboratorium dan pelanggan. Tindakan pencegahan harus diambil untuk menghindari penurunan mutu, kontaminasi, kehilangan atau kerusakan pada barang selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan/ masa tunggu, dan persiapan untuk pengujian atau kalibrasi. Pada butir 7.4.4 lebih dipertegas bahwa bila barang perlu disimpan atau dikondisikan dalam lingkungan tertentu, kondisi ini harus dipelihara, dipantau dan dicatat. Hampir seluruh laboratorium benih (BPSB) di Indonesia telah terakreditasi oleh KAN, karena itu diperlukan kajian/evaluasi mengenai prosedur penyimpanan dan retensi untuk benih yang diuji.
Download Dokumen Lihat DokumenDalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, benih mempunyai peranan yang cukup strategis, karena berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas, mutu hasil dan sifat ekonomis produk tanaman. Program peningkatan produksi pertanian membutuhkan peningkatan penyediaan dan penyaluran benih.
Download Dokumen Lihat DokumenUpaya pemenuhan kebutuhan pangan penduduk Indonesia mendapatkan tantangan berat saat ini. Terbatasnya jumlah varietas unggul jagung yang mampu beradaptasi dengan baik dan bertahan lama pada kondisi iklim ekstrim merupakan salah satu faktor dalam peningkatan produktivitas jagung nasional. Hal tersebut mengakibatkan Indonesia menjadi negara pengimpor jagung. Pada tahun 2013, Indonesia mengimpor jagung sebanyak 3 juta ton untuk bahan pakan ternak, yang 76% berasal dari negara penanam jagung Produk Rekayasa Genetik (PRG), sehingga terdapat kemungkinan beberapa jagung PRG tersebut sudah ada di Indonesia.
Download Dokumen Lihat DokumenPengambilan contoh merupakan salah satu persyaratan proses point 7.3 yang tercantum dalam SNI 17025:2017 untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Point tersebut menjelaskan bahwa laboratorium harus memiliki rencana dan metode pengambilan contoh bila laboratorium melakukan pengambilan contoh zat, bahan atau produk untuk pengujian dan atau kalibrasi. Metode pengambilan contoh harus memperhatikan faktor-faktor yang harus dikendalikan untuk memastikan keabsahan hasil pengujian. Artinya pengambilan contoh harus dilakukan dengan benar sesuai acuan atau referensi.
Download Dokumen Lihat DokumenPenyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) adalah salah satu penyakit utama pada pertanaman padi sawah. Daerah endemik HDB di Indonesia adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah, dengan tingkat serangan yang beragam. Sebagai upaya untuk mencegah atau mengurangi gangguan penyakit pada tanaman, penggunaan benih yang bebas dari patogen merupakan suatu keharusan dalam sistem usaha pertanian. Oleh karena itu diperlukan pengujian kesehatan benih untuk mendeteksi keberadaan patogen atau status kesehatan benih.
Download Dokumen Lihat Dokumen