Official Website   I   Portal BBPPMBTPH

6281314599954

       

[email protected]

Detail Berita


Dalam Chapter 2 ISTA Rules 2021 (Sampling) diuraikan bahwa prinsip umum dalam pengambilan contoh adalah diperolehnya contoh komposit dari lot benih  dengan mengambil contoh primer  dari berbagai posisi seluruh lot benih kemudian digabungkan.

Dari contoh komposit ini diambil sub contoh  dengan menggunakan prosedur pengurangan contoh melalui satu atau beberapa tahap  untuk menghasilkan contoh kirim  dan akhirnya contoh kerja untuk  pengujian. Informasi lebih kanjut tentang pengambilan contoh dapat dilihat pada ISTA Handbook On Seed Sampling

Dalam  ISTA Handbook On Seed Sampling dijelaskan terkait pengambilan sampel pada benih yang mengalir bahwa beberapa perusahaan benih telah mengembangkan pabrik prosesing benih secara otomatis, dengan produk akhir dikemas ke dalam wadah yang disegel dan diberi label. Untuk menghindari  pengambilan sampel manual dan kerusakan yang dihasilkan pada wadah tertutup, sampel primer diambil dari benih selama proccessing.

Dengan cara ini, tahapan pembagian sampel dari pengambilan sampel manual tidak diperlukan, dan ini dapat menghemat waktu dan biaya. Pengambilan sampel dari aliran benih adalah cara pengambilan sampel yang efektif dan efisien dan direkomendasikan jika memungkinkan. Selain itu, pengambilan

sampel sistematis, misal untuk mengambil sampel secara berkala dari aliran benih, dapat menghasilkan representasi lot benih yang lebih baik daripada yang dicapai dengan pengambilan sampel secara acak. Dengan pengambilan sampel sistematik, contoh kirim dapat  mewakili kualitas rata-rata lot benih lebih tinggi daripada pengambilan sampel secara acak, khususnya pada lot heterogen.

Ketika ada tren sistematis dalam kualitas melalui lot benih atau ketika ada dua sublot campuran yang jelekk dengan kualitas yang berbeda dalam satu lot benih, sampel sistematis akan memastikan probabilitas yang lebih tinggi bahwa sampel primer diambil dari semua benih. bagian komponen yang berbeda dari lot benih.

Menurut ISTA Rules, metode pengambilan sampel dari aliran benih harus memenuhi lima syarat:
1) Pengambilan sampel primer harus dilakukan pada saat prosesing pada tahap  terakhir sebelum benih masuk ke dalam wadah.
2) Seluruh bagian dari aliran benih harus diambil sampelnya secara seragam.
3) Benih yang masuk ke instrumen/alat sampling tidak boleh terpental keluar lagi.
4) Instrumen/alat sampling tidak boleh merusak benih atau menyeleksi menurut ukuran benih, bentuk, kepadatan, chaffiness atau sifat lainnya.

Dan Interval antara sampel primer harus konstan. Pengambilan sampel dari aliran benih dapat dilakukan secara manual atau dengan alat pengambilan sampel benih. Bagian berikut menyajikan solusi praktis untuk pengambilan sampel dari aliran benih.

Tahapan pengambilan contoh benih otomatis pada prosesing sesuai yang dipersyaratkan ISTA yaitu:
1) Pengambilan contoh benih secara otomatis. Hanya sampel benih otomatis yang disetujui yang dapat digunakan untuk menerbitkan Sertifikat. Protokol ISTA mensyaratkan adanya keberteriamaan  untuk sampel benih otomatis berdasaarkan panduan. Dokumen Panduan  ini menyatakan kondisi apa yang harus dipenuhi oleh pengambil sampel benih otomatis dan pemasangan serta pengoperasiannya.

Selain itu, tanggung jawab laboratorium dan petugas pengambil sampel benih dijelaskan dalam protokol.Terdapat contoh daftar periksa pemantauan tahunan. Protokol tersedia di web ISTA www.seedtest.org/api/rm/255MV39R65U8T9J/ tcom-p-03-protocolfortheapprovalo fautomaticseedsam-1.pdf.

2) Prinsip utama keberterimaan dan pengujian adalah lot benih  yaitu benih diambil sampelnya dua kali dan analisis yang sama dilakukan pada kedua sampel. Ini dilakukan untuk sepuluh lot benih. Kemudian Hasilnya dibandingkan dan jika berada dalam toleransi, sampler benih otomatis dapat diterima. Sampler benih otomatis perlu dicek secara terpisah untuk kelompok spesies yang berbeda.

3) Prinsip pengambil sampel benih otomatis. Saat menggunakan sampler benih otomatis, faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan:    
a) Penyetelan dan pengoperasian pengambil sampel benih otomatis yang benar harus diperiksa sebelum pengoperasian,
b) Jumlah minimum sampel primer, seperti yang ditentukan oleh Aturan ISTA, harus diambil dari setiap lot benih yang bersangkutan,
hal ini dapat bervariasi menurut ukuran lot benih, kecepatan hasil dan spesies.
C) Catatan penggunaan dan pemeliharaan pengambil sampel benih otomatis harus disimpan. Setelah persetujuan pengambil
sampel benih otomatis, operasinya harus diperiksa setidaknya setahun sekali. 

Dalam Keputusan Menteri Pertanian  No 993HK.150/C/05/2018, pengambilan contoh benih dalam aliran benih belum diatur, sedangkan beberapa produsen benih sudah menggunakannya, sehingga Balai Besar PPMBTPH perlu melakukan kegiatan verifikasi metode dalam rangka mencantumkan pengambilan sampel secara otomatis ini dalam kebijakan di bidang perbenihan tanaman pangan.