Pengembangan métode Evaluasi Hasil dan Mutu Benih Kedelai Pengaruh Penundaan Prosesing merupakan salah satu pelaksanaan kegiatan Tupoksi Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kayaen Kecamatan Kayen di Kabupaten Pati. Varietas Kedelai yang digunakan untuk kegiatan ini terdiri dari 2 varietas benih kedelai yaitu varietas Dega 1 dengan kelas BP dan Varietas Anjasmoro dengan kelas BP1.
Kegiatan pengembangan metode ini dilakukan dengan menanam benih kedelai, melakukan pengamatan vegetatif, generatif dan masak, prosesing benih kedelai dan pengujian mutu benih di laboratorium. Prosesing kedelai hasil panen dilakukan dengan menjemur, merontokkan dan memisahkan antara benih dan kotoran benih.
Perlakuan penundaan prsesing kedelai ini dilakukan dengan langsung melaksanakan prosesing benih setelah panen, menunda pelaksanaan prosesing benih 2 hari setelah panen, menunda prosesing benih 4 hari setelah panen, meunda prosesing benih 6 hari setelah panen dan menunda prosesing benih selama 8 hari stelah panen. Brangkasan kedelai yang ditunda pelaksanaan prosesingnya ditumpuk digudang dengan diberi alas terpal. Penumpukan saat penundaan prosesing dilakukan dengan berkelompok sesuai perlakuan. Setiap perlakuan mempunyai 3 ulangan
Prosesing kedelai hasil panen dengan melakukan perlakuan penundaan prosesing untuk varietas Dega 1 dan Anjasmoro dari mulai penjemuran, penyortiran biji dan kotoran benih yang dilakukan oleh petani di desa Kayen Pati. Penyortiran dilakukan secara manual dengan menggunakan tampah dan dilakukan pemisahan oleh petani setempat. Hasil prosesing kedelai setelah diprosesing dipisahkan antara benih kedelai dan kotoran benih. Hasil pemisahan benih dan kotoran benih dikemas untuk setiap perlakuan diberi identitas dan dilakukan penimbangan.
Biji kedelai yang sudah dipisahkan disimpan dalam kemasan dengan memberi label sesuai dengan perlakuan, begitu juga kotoran benihnya. Benih dan kotoran benih ditimbang untuk mengetahui berat benih kedelai dan kotoran benih.
Benih hasil kegiatan selanjutnya akan dilakukan pengujian dengan parameter kadar air, daya berkecambah, indek vigor dan radicle emergence. Untuk mengetahui mutu benihnya setelah dilakukan penyimpanan dilakukan penyimpanan benih selama 4 bulan pada suhu ruang.
Pengalaman dari petani yang biasa menanam kedelai menyampaikan bahwa untuk biji kedelai yang digunakan untuk benih mempunyai karakteristik sendiri, dan setelah panen perlu segera diproses. Informasi dari petani untuk kedelai semakin deket dengan waktu panen, mutunya semakin baik. Semakin lama dari waktu panen, mutu benih kedelai cenderung semakin turun mutu benihnya. Kedelai yang dipanen pada musim kemarau mutunya cenderung lebih baik karena kadar air benih bisa tercapai pada kondisi optimal.