Official Website   I   Portal BBPPMBTPH

6281314599954

       

[email protected]

Detail Berita

SERAH TERIMA BENIH KEDELAI VARIETAS DEGA 1 DAN ANJASMORO

Pengembangan metode merupakan salah satu tupoksi Balai Besar Pengembangan Pengujian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang dilaksanakan setiap tahunnya dengan 10 judul dari tanaman pangan. Judul-judul kegiatan terdiri dari beberapa komoditas tanaman pangan diantaranya padi, jagung, kedelai, porang, ubi kayu, dan sorgum. Kegiatan pengembangan metode Evaluasi Hasil dan Mutu Benih Kedelai Pengaruh Penundaan Prosesing menggunakan benih kedelai varietas Dega 1 dengan kelas BP dan Varietas Anjasmoro dengan kelas BP1.   

Hasil kegiatan pengembangan metode ini selain berupa metode juga berupa benih kedelai bersertifikat varietas Dega 1 dengan kelas benih BP 1 dan benih kedelai varietas Anjasmoro dengan kelas benih BP 2. Tujuan dari pengembangan metode ini adalah memperoleh data mutu benih pengaruh penundaan prosesing. Dengan adanya data ini diharapkan akan diperoleh waktu prosesing yang tepat untuk benih kedelai yang baru panen.

Kegiatan pengembangan metode ini dilakukan bekerjasama dengan produsen CV. PB Utama. Benih kedelai hasil kegiatan pengembangan metode dikemas dengan kemasan 5 kg dengan label berwarna ungu.

Gambar 1. Label benih kedelai varietas Anjasmoro

Benih kedelai hasil kegiatan pengembangan metode diperbantukan ke kelompok tani dengan sistem revolving yaitu kelompok tani yang menerima akan menggulirkan benih kedelai hasil panen  ke kelompok tani lain.


Gambar 2. Penyerahan benih kedelai ke kelompok tani Lampung

Bantuan benih kedelai dilaksanakan oleh Balai Besar PPMBTPH yang merupakan hasil dari pengembangan metode dilakukan dengan revolving, dengan ketentuan penerima benih dimaksud selanjutnya melakukan hal-hal sebagai berikut:

a.  Mengembangkan dan memperbanyak benih yang diterima dan menjaga mutu benih sesuai dengan standar yang ditetapkan.

b.  Menyerahkan benih sejumlah bantuan yang diterima ke penangkar/ kelompok tani lainnya.

c.   Menyampaikan laporan hasil produksi benih yang dihasilkan kepada Balai Besar PPMBTPH melalui BPSB/ Dinas Pertanian setempat.

Dengan metode revolving diharapkan hasil benihnya bisa dikembangkan secara berkelanjutan dari penangkar/kelompok tani yang satu dengan kelompok tani yang lain. Sehingga ada perguliran benih kedelai yang dikembangkan.