Official Website   I   Portal BBPPMBTPH

6281314599954

       

[email protected]

Detail Artikel

Deteksi Nematoda pada Kentang: Menjaga Kualitas Panen dengan Uji Laboratorium

Di Indonesia, nematoda menjadi salah satu ancaman serius bagi tanaman kentang, terutama nematoda puru akar (Meloidogyne spp.). Beberapa spesies, seperti Meloidogyne arenaria, diketahui menyerang akar tanaman kentang dan menghambat pertumbuhannya.

Gejala serangan yang tampak pada tanaman kentang meliputi pertumbuhan tidak normal, kerdil, merana, serta kecenderungan layu ketika tanah atau udara harian memiliki kelembaban rendah. Sementara itu, tanaman yang tidak terserang tetap terlihat segar. Jika sistem perakaran digali, akan tampak pembengkakan serta benjolan pada akar. Umbi kentang yang terserang menunjukkan perubahan bentuk dengan benjolan di permukaan serta kerusakan jaringan di bawah kulit umbi. Pada tingkat serangan yang parah, pembentukan umbi dapat terganggu sehingga kualitas dan kuantitas produksi mengalami penurunan.

Secara morfologi, Meloidogyne spp. memiliki ciri khas berupa stilet kecil, ekor yang tidak terlalu runcing, serta kepala oval. Gerakannya cenderung lambat, sementara betina dewasa memiliki bentuk tubuh menyerupai botol dengan panjang sekitar 0,25 – 0,5 mm dan lebar 0,01 – 0,04 mm. Pola perineal (perineal pattern), yang tampak pada striasi di sekitar vulva dan anus, menjadi parameter penting dalam identifikasi spesies nematoda ini.

Untuk menjamin keabsahan hasil pengujian sesuai persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017, Laboratorium Pengujian Nematoda Balai Besar PPMBTPH melaksanakan uji deteksi nematoda Meloidogyne spp. sebagai salah satu parameter dalam lingkup pengujian akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Prosedur Pengujian

Pengujian dilakukan melalui teknik pembedahan jaringan langsung pada umbi kentang yang menunjukkan gejala, dengan tahapan sebagai berikut:

1. Jaringan tanaman bergejala ditimbang sebanyak 10-20 gram dan dimasukkan ke dalam cawan petri berisi air.

2. Jaringan tanaman diiris dengan skalpel, dilakukan di bawah mikroskop stereo dengan perbesaran 50x.

3. Nematoda yang keluar dari jaringan dihitung dan dilaporkan sebagai hasil pengujian.

Hasil dokumentasi mengenai umbi kentang yang terinfeksi Meloidogyne spp., serta morfologi nematoda tersebut, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1.  Umbi kentang yang memiliki gejala terinfeksi Meloidogyne spp.

Gambar 2. Meloidogyne spp. betina dewasa berbentuk seperti botol.

Semoga informasi terkait gejala serangan nematoda Meloidogyne spp. dan prosedur pengujian di laboratorium ini dapat bermanfaat bagu pembaca. Aamiin.


Editor  : Siti Nurhaeni
Admin : S Alam