Dalam Kepmentan 966/TP.010/C/04/2022 tentang petunjuk teknis sertifikasi benih tanaman pangan pada komoditas jagung komposit, terdapat tatacara sertifikasi benih jagung komposit yang dapat dilakukan melalui prosedur sertifikasi benih baku atau sertifikasi benih varietas lokal dengan beberapa persyaratan, diantaranya adalah spesifikasi peryaratan mutu benih di laboratorium. Beberapa parameter yang dipersyaratakan pada standar benih di laboratorium yaitu kadar air, benih murni, kotoran benih, benih tanaman lain/biji gulma, benih warna lain dan daya berkecambah.
Dalam pelaksanaan pengujian di laboratorium untuk parameter kadar air, benih murni, kotoran benih, benih tanaman lain dan daya berkecambah menggunakan metode sesuai ISTA Rules. Untuk pengujian biji gulma yang juga termasuk benih tanaman lain, metodenya sudah tertuang dalam Kepmentan 993/HK.150/C/05/2018 Petunjuk teknis pengambilan contoh benih dan pengujian/ analisis mutu benih tanaman pangan. Khusus parameter pengujian benih warna lain, metode pengujiannnya belum ada di ISTA Rules maupun Kepmentan 993/HK.150/C/05/2018, sehingga diperlukan metode yang didapat dari hasil validasi metode.
Pada saat ini ada 17 Laboratorium BPSB yang pernah menerima dan menguji sampel benih jagung komposit yaitu UPTD PPSBTP Provinsi Bengkulu, PSBTPHP Provinsi Banten, UPT PMSB TPH Sulawesi Tengah, BPSTBTPH Provinsi Sulawesi Utara, UPT PSBTPH Provinsi Jawa Timur, UPTD PSBTPH Provinsi Kalimantan Timur, BPSBTPH Provinsi Gorontalo, UPTD BPSBP Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPSPT Provinsi Jambi, BSMBTPH Provinsi Sulawesi Selatan, BPSB Provinsi Sumatera Barat, BPSBTPH Provinsi Sumatera Selatan, UPTPSB Provinsi Kalimantan Barat, BPSBTPH Provinsi Sulawesi barat, BPSBTPH Provinsi Jawa serta Barat, BP2STP Maluku Utara, BSBTPH Provinsi Sumatera Utara.
Benih jagung komposit yang diperlukan pada kegiatan validasi tersedia di UPBS BSIP Tanaman Serealia Maros Sulawesi Selatan. Tim Balai Besar PPMBTPH melaksanakan koordinasi pada akhir Februari 2024 ke BSIP Tanaman Serealia. Kegiatan validasi metode penetapan warna lain pada benih jagung komposit yang nanti hasilnya adalah metode yang valid ini sangat disambut baik oleh Dr. Amin Nur beserta jajarannya, dikarenakan kegiatan ini mendukung juga Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yang diusulkan oleh BSIP Tanaman Serealia pada tahun 2024 yaitu RSNI Benih Jagung Komposit. Laboratorium BSIP Tanaman Serelaia juga ingin mengikuti validasi, sehingga terdapat 18 laboratorium peserta validasi.
Di UPBS telah disiapkan 3 varietas bahan uji benih jagung komposit untuk validasi yaitu Lamuru, Sukmaraga dan Jakarin 1 serta varietas Provit A1 yang warnanya kuning untuk benih yang akah ditambahkan ( di SPIKE).
Diharapkan dari validasi metode ini diperoleh metode penetapan warna lain pada benih jagung komposit yang dapat dijiadikan rekomendasi dan bermanfaat bagi laboratorium penguji mutu benih.
(Admin: S.Alam)