Official Website   I   Portal BBPPMBTPH

6281314599954

       

[email protected]

Detail Artikel

Memastikan Akurasi: Verifikasi Metode Deteksi Cendawan Trichoconiella padwickii pada Benih Padi


Penyebaran patogen tular benih, seperti cendawan Trichoconiella padwickii, memiliki dampak signifikan terhadap epidemi penyakit pada komoditas pertanian, khususnya padi. Oleh karena itu, pengujian kesehatan benih menjadi krusial untuk mendeteksi keberadaan patogen dan memastikan status kesehatan benih. Di Laboratorium Balai Besar PPMBTPH, metode blotter test digunakan sesuai dengan pedoman International Seed Testing Association Rules (ISTA Rules) Chapter 7 untuk mendeteksi cendawan ini.

 



Pada tahun 2024, dilakukan kegiatan "Verifikasi Metode Deteksi dan Identifikasi Cendawan Trichoconiella padwickii dengan Metode Blotter Test". Tujuan dari verifikasi ini adalah untuk memastikan akurasi dan presisi metode dalam mendeteksi T. padwickii, sehingga menghasilkan data yang valid dan dapat diandalkan. Laboratorium yang terakreditasi dan menggunakan acuan ISTA Rules dalam pengujiannya, harus mematuhi standar internasional dari ISTA, dan verifikasi metode adalah bagian dari kepatuhan tersebut.


  

Proses Verifikasi Metode

Verifikasi dilakukan dengan dua varietas benih padi yang homogen: Inpari 30 Ciherang Sub 1 dan Ciliwung. Kegiatan ini meliputi:

1. Persiapan Alat: Semua peralatan harus bersih, steril, dan terkalibrasi. Fungsi alat seperti inkubator dan mikroskop diperiksa secara berkala.

2. Prosedur Pengujian: Analis yang berpengalaman melakukan pengujian deteksi dan identifikasi cendawan target. Sampel benih yang terinfeksi diinventarisasi untuk memastikan keakuratan hasil.

3. Pengumpulan Data: Data hasil uji dikumpulkan untuk analisis lebih lanjut. Uji banding antar analis dilakukan untuk menilai konsistensi hasil.

 

Hasil uji menunjukkan bahwa sensitivitas metode deteksi mencapai 100%, menandakan efektivitas tinggi dalam mendeteksi T. padwickii. Nilai spesifisitas yang diperoleh tiga orang analis 50%, mengindikasikan adanya false positif pada sampel yang tidak terinfeksi. Variabilitas hasil antara analis sudah memenuhi persyaratan, di mana akurasi hasil pengujian berkisar antara 80% hingga 100%.

 


Rekomendasi untuk Peningkatan

1. Pelatihan Analis: Diperlukan pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan ketelitian dan konsistensi dalam pengujian.

2. Standarisasi Prosedur: Prosedur pengujian perlu distandarisasi agar semua analis mengikuti langkah yang sama.

3. Pengawasan Berkala: Evaluasi berkala terhadap kinerja analis dan metode pengujian penting untuk menjaga akurasi hasil.

4. Penggunaan Kontrol: Implementasi kontrol positif dan negatif dalam setiap pengujian dapat membantu mengurangi false positif.

 

 

Kesimpulan

Verifikasi metode deteksi Trichoconiella padwickii pada benih padi adalah langkah penting dalam memastikan akurasi pengujian. Dengan menerapkan rekomendasi yang ada, diharapkan laboratorium dapat meningkatkan kualitas pengujian dan mempertahankan reputasi yang baik di mata pelanggan dan pemangku kepentingan. Melalui proses ini, laboratorium tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan sektor pertanian dengan menyediakan benih yang sehat dan bebas dari patogen.



Editor/Admin : S Alam