Pada tanggal 15-17 Mei 2024, Balai Besar PPMBTPH menugaskan tim untuk melakukan uji petik mutu benih beredar di Provinsi Sulawesi Selatan, mencakup Kabupaten Gowa, Kota Makassar, dan Kabupaten Maros. Tujuan dari uji petik ini adalah untuk menilai mutu benih yang beredar di pasar hingga diterima petani, guna memastikan bahwa mutu benih tersebut terjamin.
Uji petik mutu benih yang beredar merupakan salah satu fungsi Balai Besar PPMBTPH untuk memastikan bahwa benih yang beredar berkualitas baik, sehingga tidak merugikan produsen, pedagang, maupun petani secara finansial. Kepala Balai Besar PPMBTPH, Tiurmauli Silalahi, menekankan kepada tim agar melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya karena kegiatan ini penting dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
Untuk kelancaran uji petik, kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh sebelumnya. Tim Uji Petik dari Balai Besar PPMBTPH juga telah melakukan koordinasi dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT BSMBTPH) Provinsi Sulawesi Selatan beserta jajarannya. Menurut Samsibar, Kepala UPT BSMBTPH, komoditas pangan yang beredar di wilayah ini terdiri dari padi dan jagung, sementara kedelai saat ini tidak tersedia. Kepala UPT menyambut baik kegiatan ini, sehingga untuk kelancarannya selanjutnya Kepala UPT BSMBTPH menugaskan Muhlis (Kepala Seksi Pengawasan dan Peredaran Benih) dan Hasnawaty (Pengawas Benih Tanaman) untuk mendampingi tim dalam pelaksanaan uji petik.
Pelaksanaan uji petik dilakukan dengan mengevaluasi kondisi kios dan benih yang dijual di kabupaten-kabupaten tersebut. Kemudian, sampel benih diambil untuk diuji mutunya di laboratorium Balai Besar PPMBTPH. Seluruh data dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan mengenai kondisi mutu benih yang beredar di Sulawesi Selatan dan dapat ditindaklanjuti.
