Antisipasi kerawanan pangan merupakan gerakan yang dicanangkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan berbagai upaya peningkatan luas tambah tanam, pompanisasi untuk menampah IP dan kegiatan Tusip untuk perluasan areal tanam dilahan Perkebunan maupun ladang. Tujuannya adalah peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk Indonesia yang semakin bertambah setiap tahunnya.
Kali ini pengawalan dilakukan di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, kunjungan dilakukan di Kecamatan Kesesi desa Sidosari, Kalimade dan Ujungnegoro. Kepala Balai didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pekalongan, Koordinator Penyuluh dan PPL setempat. Fokus kunjungan adalah pengawalan luas tambah tanam regular dan pompanisasi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pekalongan Ari Laelani berterima kasih kepada Kementerian Pertanian karena telah banyak membantu pertanian di wilayahnya baik melalui bantuan pompanisasi maupun bantuan sarana produksi lainnya. Apresiasi juga disampaikan kepada Kapala Balai Besar PPMBTPH yang telah secara rutin ikut mengawal pertanian di Pekalongan ini, Ari Laelani dan jajarannya berjanji akan bekerja keras dalam mencapai target-target dari Kementerian Pertanian khususnya peningkatan produksi padi paling tidak untuk memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Pekalongan.
Kepala Desa Sidosari mengungkapkan lahan sawah diwilayahnya seluas 78,5 Ha, dan pada bulan Mei telah tertanam 34 Ha, seluas 39,5 Ha akan ditanam sampai dengan akhir Mei ini, sedangkan seluas 5 Ha akan ditanam pada awal bulan Juni 2024. Lebih lanjut koordinator penyuluh Kecamatan Kesesi Unggul mengungkapkan bahwa dengan adanya bantuan pompa meskipun hanya 1 unit, ditembah dengan pompa swadaya petani diharapkan akan mempercepat pertanam padi di kelompok tani Sidomukti.
Untuk Desa Kalimade luas lahan sawah 86 Ha, terdapat sawah tadah hujan yang juga mendapat bantuan pompa sebanyak 1 unit yaitu di kelompok tani Tani Maju, menurut Abdul Gofur yang merupakan anggota kelompok tani Tani Maju mengaku bahwa luas lahan dikelompoknya seluas 26 Ha, yang saat ini terairi dari pompa bantuan seluas 5 Ha dengan umur tanam satu minggu.
Sedangkan untuk Desa Ujungnegoro luas lahan tadah hujan seluas 124 Ha, bantuan pompa sebanyak 1 unit di kelompok tani Maju Makmur dengan luas lahan kelompok seluas 32 Ha. Kepala Desa Ujungnegoro Sutaryo menyampaikan bahwa sumber air yang digunakan adalah dari air permukaan Sungai Kali Wadas, bantuan saat ini masih sangat minim dan masih sangat memerlukan bantuan pompa di wilayahnya , harap Sutaryo.
Di akhir kunjungannya, Kepala Balai Besar PPMBTPH mengajak Kepala Dinas Pertanian Pekalongan, PPL dan petani untuk terus mendorong percepatan tanam dengan memanfaatkan sumber air yang ada dan mengoptimalkan penggunaan bantuan pompa yang sudah didistribusikan kepada kelompok tani maupun pompa existing, tegasnya.