Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional VIII yang digelar di Kulon Progo, DIY pada 29-31 Mei 2023 lalu, menyisakan kesan-kesan positif. Acara yang diisi dengan berbagai kegiatan dari gelar teknologi, display produk perbenihan dan pertanian, seminar dan sosialisasi, klinik konsultasi perbenihan hingga job fair, dimeriahkan pula dengan berbagai lomba.
Pada Rabu, 31 Mei 2023 pagi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi berkenan meninjau seluruh lokasi gelar teknologi dan display produk. Suwandi sempat berbincang lama di lahan pertanaman padi Inpari IR Nutrizink yang berkadar Zn tertinggi dibanding varietas lainnya sebagai salah satu upaya untuk penanganan stunting, dan juga di lahan pertanaman sorgum yang sangat menarik karena termasuk tanaman yang resilient terhadap kondisi kering.
Di lahan pertanaman jagung, Pak Dirjen yang didampingi Direktur Perbenihan Tanaman Pangan dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, juga sangat tertarik dengan jagung warna ungu yang kaya antosianin, perbandingan pertanaman padi dan kedelai yang tidak disemprot dan disemprot biosaka, serta talas beneng dan ubi kayu. Direktur Perbenihan Yudi Sastro melaporkan bahwa tujuan gelar teknologi perbenihan tersebut adalah untuk memperkenalkan varietas-varietas baru kepada petani dan petugas lapangan.
"Petani kita tidak mudah menerima pergantian varietas karena kurang mendapatkan gambaran yang cukup tentang performa varietas baru tersebut. Deskripsi varietas yang tertulis dan penjelasan para petugas lapangan, seringkali tidak cukup bagi petani" jelas Yudi. Menanggapi hal tersebut, Suwandi mengatakan "Bagus sekali display ini dapat menunjukkan performa tanaman, tapi biasanya petani dan konsumen juga ingin tahu rasa nasi, jagung, sorgum atau umbi yang dihasilkan.
Ada uji rasa nggak di Grebyar ini?"Kepala Dinas DIY Sugeng Purwanto langsung mengajak rombongan menuju stand display produk, yang salah satunya menyajikan uji rasa nasi dari berbagi varietas padi.
"Setelah melihat performa pertanaman di lapangan, di sini disediakan nasi dari varietas tersebut yang bisa dicicipi secara langsung. Jadi pengunjung dapat menerima gambaran yang utuh dari suatu varietas. Mau beli benihnya juga disediakan di stand produsen benih" papar Sugeng. Selama tiga hari penyelenggaraan, diperkirakan lebih dari lima ribu pengunjung yang datang.
Pengunjung terdiri dari para Pengawas Benih Tanaman dan petugas lapang pertanian, petani, produsen benih, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum. "Bahkan Bapak Dahlan Iskan berkenan pula berkunjung, tamu yang tidak kami sangka" kata Catur Setiawan Ketua Panitia Gebyar. Dalam acara seminar dan sosialiasi selain narasumber dari instansi pemerintah dan produsen benih, hadir pula conten creator terkenal Pak Babin yang menyampaikan materi tentang Memanfaatkan Media Sosial untuk Sosialisasi Regulasi. Pak Babin yang bernama asli IPDA Herman Hadi Basuki menyampaikan dengan gayanya yang penuh humor dan hampir jadi ajang jumpa penggemar dengan banyaknya peserta yang meminta foto bersama.
Gebyar Pebenihan Tanaman Pangan Nasiomal VIII ditutup oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada 31 Mei 2023 sore, setelah sebelumnya SYL meninjau lahan pertanaman dan display produk. "Teknologi yang berkembang saat ini telah membuat Indonesia memiliki varietas unggul dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada.
Saya mendapatkan banyak masukan dari apa yang kita lihat hari ini sebagai salah satu tantangan besar, terutama dalam menghadapi kekeringan. Oleh karena itu varietas-varietas tanaman pangan kita sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa karena hasilnya, misal padi bisa rata rata di atas 10 ton bahkan ada yang 14 ton perha," ujar SYL dalam sambutannya.
Para peserta dari 34 provinsi menyatakan puas dengan acara Gebyar ini dan berharap tahun depan tidak kalah menarik. Gebyar Perbenihan IX tahun 2024 direncanakan akan diselenggarakan di Jawa Barat.